Pagi ini di Koran dan disitus2 pemberitaan sedang heboh membahas tentang rencana redenominasi rupiah. Sebenernya apa sih redenominasi rupiah itu? Mungkin istilah ini masih asing terdengar. Redenominasi adalah penyederhanaan atau pengurangan nominal mata uang Rupiah tanpa memotong nilai tukar mata uang itu sendiri. Jadi Rp. 1.000.000 berubah menjadi Rp. 1000, Rp. 100.000 menjadi Rp. 100, Rp. 10.000 menjadi Rp. 10, Rp. 1000 menjadi Rp. 1. Jadi mata uang yang masih kita gunakan sekarang akan dibuang 3 digit angka dibelakangnya tanpa merubah nilainya.
HHmm.. kalo dipikir2, ada baiknya juga ini dilakukan, bayangkan aja, Rp. 9200 disamakan dengan 1 dollar. Kalo mau belanja kita harus bawa2 uang ratusan ribu atau bahkan jutaan. Sedangkan yang pake dollar, ga pernah bawa2 dollarnya sampe jutaan… jadi inget dulu waktu kuliah, salah seorang temenku pernah cerita kalo dia dikira miliarder sama orang yang pake mata uang ponsterling krn bawa2 uang jutaan kesana…
Ga’ bisa dipungkiri juga sih kalo rencana ini akan mendapat pro-kontra dr berbagai pihak.. karna secara psikologis orang yang memiliki uang Rp. 1.000.000,- kemudian uangnya tersebut akan menjadi hanya Rp. 1000,- saja pasti akan tidak menerima ini.. Padahal nilainya ga berubah juga.. klo shopping kita akan melihat harga Rp. 200 untuk bisa mendapatkan sebuat blouse bermerk..
Kapan Redenominasi Berlaku?? Redenominasi menurut Bank Indonesia memerlukan waktu selama 10 tahun. Dimulai tahap sosialisasi pada tahun 2011-2012 kemudian pada tahun 2013, dilakukan Redenominasi sebagai masa transisi hingga tahun 2015. Nah pada masa transisi ini, akan dipakai dua penilaian yang disebut istilah rupiah lama dan rupiah baru. Jadi anda bisa membeli barang dengan harga Rp 100.000 bayarnya bisa pake uang rupiah lama yaitu pecahan Rp 100.000 atau menggunakan uang rupiah baru yaitu Rp 100 (Redenominasi rupiah).
Yaaahhh… ini sebenernya Cuma masalah waktu saja.. Makanya dari rencana redenominasi ini, akan butuh waktu sosialisasi yang cukup lama dan tidak mudah apalagi untuk orang2 dari kalangan menengah kebawah. Kesiapan masyarakat harus jadi pertimbangan utama dan paling penting untuk memberlakukan kebijakan ini. Sosialisasi harus dapat menyentuh aspek psikis masyarakat sehingga tidak berpikir uang mereka menciut…
Pemberitaan yang belum disertai sosialisasi ini terang aja membuat orang awam merasa uang mereka akan berkurang, mereka berpikir redenominasi sama dengan senering. Padahal itu dua hal yang sangat berbeda. Redenominasi hanya berupa penyederhanaan, sedangkan senering adalah pemotongan nilai tukar uang dan sangat terkait dengan inflasi. Hal ini yang harus ditekankan kepada masyarakat..
Semoga rencana ini mendapat dukungan dari semua pihak.. Kita harus bisa.. Sama kayak Turki yang sukses melakukan redenominasi di 2004. Dan ada beberapa Negara lain juga yang berhasil seperti Vietnam yang memiliki pecahan uang terbesar di dunia setelah Indonesia yaitu sebesar 500.000 Dong dan Zimbabwe yang pernah mencetak pecahan uang 100 miliar dolar Zimbabwe dalam satu lembar mata uang.
1 comments:
iyah setujuuuhhhh for redenominasi....http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/71.gif
Post a Comment